Nasihat
Mengapa Dilarang Keluar Saat Magrib?
Daripada menakut-nakuti anak dengan genderuwo atau kalongwewe di saat
maghrib, lebih baik menjelaskan pada mereka sunah Rasulullah untuk menahan diri
di dalam rumah sampai waktu Isya.
Ada perbedaan mendasar dari menakut-nakuti anak, dengan menjelaskan anjuran Nabi pada anak, yang satu membuat anak makin mengenal jenis-jenis makhluk halus, yang satu lagi membuat anak makin mengenal Rasulullah. Yang manakah yang kita pilih?
Sumber: ummi-online.com
Ada perbedaan mendasar dari menakut-nakuti anak, dengan menjelaskan anjuran Nabi pada anak, yang satu membuat anak makin mengenal jenis-jenis makhluk halus, yang satu lagi membuat anak makin mengenal Rasulullah. Yang manakah yang kita pilih?
“Jika malam datang menjelang, atau kalian berada di sore hari, maka
tahanlah anak-anak kalian, karena sesungguhnya ketika itu setan sedang
bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka lepaskan mereka.
Tutuplah pintu dan berzikirlah kepada Allah, karena sesungguhnya setan tidak
dapat membuka pintu yang tertutup. Tutup pula wadah minuman dan makanan kalian
dan berdzikirlah kepada Allah, walaupun dengan sekedar meletakkan sesuatu di
atasnya, matikanlah lampu-lampu kalian!” (HR. Bukhari, no. 3280, Muslim, no.
2012)
Imam Muslim, no. 2113 meriwayatkan dari Jabir radhiallahu anhu, dia
berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jangan lepas hewan
ternak kalian dan anak-anak kalian apabila matahari terbenam hingga berlalunya
awal waktu Isya. Karena setan bertebaran jika matahari terbenam hingga
berlalunya awal waktu Isya.”
Dari hadits tersebut kita bisa mendapat kesimpulan untuk melakukan hal-hal
berikut di saat maghrib:
1. Menahan anak-anak di dalam rumah
2. Menutup pintu
3. Banyak berdzikir
4. Menutup wadah minuman dan makanan, walaupun hanya meletakkan selembar
tisu di atasnya
5. Tidak melepas hewan ternak
Al-Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah berkata tentang hadits pertama, maknanya
adalah terbenamnya matahari.
Ibnu Jauzi berkata, “Dikhawatirkan pada anak-anak dalam waktu tersebut,
karena najis yang selalu dicari-cari setan umumnya ada pada mereka sedangkan
zikir yang dapat melindungi mereka umumnya tidak ada pada anak kecil. Sedangkan
setan ketika bertebaran, mereka bergantungan dengan apa saja yang dengan apa
saja yang mereka dapatkan. Maka dikhawatirkan bagi anak-anak waktu tersebut.”
“Adapun latar belakang bertebarannya mereka pada waktu itu, karena waktu
malam lebih mudah bagi mereka dibanding siang, karena gelap lebih mendatangkan
kekuatan bagi setan dibanding lainnya.” (Fathul Bari, 6/341)
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hadits ini mengandung sejumlah ajaran
kebaikan dunia dan akhirat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
memerintahkan kita untuk melaksanakan adab-adab ini yang Allah jadikan sebagai
sebab keselamatan dari gangguan setan. Setan tidak mampu membuka penutup wadah
makan dan minum, tidak dapat membuka pintu dan tidak dapat mengganggu anak
kecil dan selainnya jika terdapat sebab-sebab ini.”
Sebagaimana juga disebutkan dalam hadits shahih bahwa jika seorang hamba
membaca basmalah ketika masuk rumahnya, maka setan berkata, “Tidak ada tempat
bermalam.” Maksudnya kita tidak memiliki kekuatan untuk bermalam di rumah
mereka. Demikian pula jika ketika jimak seseorang membaca doa, “Ya Allah
Tuhanku, jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkan syetan dari apa yang Engkau
berikan rizki kepada kami.” Maka hal itu akan menjadi sebab keselamatan bagi
bayi yang akan dilahirkan dari gangguan setan.
Posting Komentar
0 Komentar