Mengukur Jujur

Kejujuran terkadang bernilai 4,75 dan bukan 9,8. Pahitnya, sebagian lembaga hanya mengevaluasi berdasarkan angka, memandang sebelah mata empat koma tujuh lima, tanpa memperdulikan nilai moral ditiap perolehan.

Kita ditempa untuk mendulang angka, melampaui standar kelulusan negara. Ada yang kemudian sungguh-sunguh berupaya, ada yang sampai mengabaikan etika, bahkan ada yang membuta demi sejumlah angka yang melambungkan nama.

Negara kita terlena dengan perolehan angka, hingga abai untuk mengapresiasi setiap kejujuran anak didiknya.

Sebuah pesan moral yang kemudian saya simpan adalah bahwa besaran perolehan atas kejujuran menjadi persoalan yang tak lagi primer, sebab kejujuran itulah keberhasilan yang nyata, berapapun pahit angkanya.

Maka mari kita ukur, sudahkah jujur???

Posting Komentar

0 Komentar