Terjemahan Tsalatsatul Ushul : Muqadimah (Bag 1)
Al-Ushul ats-Tsalatsah atau Tsalatsatul
Ushul (tiga landasan utama) merupakan salah satu risalah Aqidah Islam karya
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab -rahimahullah- yang tersebar luas di kalangan
kaum muslimin. Kitab ini membahas tentang tiga pertanyaan utama yang diberikan
malaikat kepada jasad di alam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, apa agamamu,
dan siapa nabimu.
Apa saja tiga landasan utama Islam?
Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab
rahimahullah dalam Tsalatsah Al-Ushul berkata:
فَإِذَا قِيلَ لَكَ:
مَا الأُصُولُ الثَّلَاثَةُ التِّي يَجِبُ عَلَى الإِنسَانِ مَعرِفَتُهَا؟
فَقُل: مَعرِفَةُ
العَبدِ رَبَّهُ، وَدِينَهُ، وَنَبِيَّهُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ
وَسَلَّمَ.
Lalu jika ditanyakan kepadamu, “Apakah tiga
hal pokok yang wajib bagi manusia untuk mengetahuinya?” Jawablah, “Pengetahuan
hamba terhadap Rabbnya, agamanya, dan Nabinya, yaitu Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.”
Tsalatsatul Ushul
Al-Ushul adalah bentul plural dari Al-Ashlu
artinya pondasi atau landasan, di mana yang lain dibangun di atasnya. Hal ini
sama dengan pondasi tembok atau bangunan. Ashlu juga digunakan untuk
menyebutkan akar pohon yang bercabang di atasnya, seperti yang disebutkan dalam
firman Allah swt.:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا
ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
swt. telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik,
akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.” (QS. Ibrahim: 24)
Tsalasah dalam bahasa arab memiliki arti
tiga. Dengan kata lain, tsalasatul ushul dapat berarti Tiga Pedoman Umat Islam.
Apa sajakah tiga pedoman tersebut?
Tiga landasan utama dalam Islam yaitu
mengenal Allah swt., Islam, dan Nabi Muhammad saw.
Mengenal Allah, Islam, dan Nabi Muhammad
saw.
Pertama Mengenal Rabb kita Allah; yaitu
mengenalnya sebagaimana terdapat dalam Alquran, dan lewat lisan Rasulullah saw.
Mengenalnya berarti mengenal keesaan Allah, juga mengenal nama dan sifat-Nya.
Inilah landasan pokok dari landasan lainnya. Kita wajib mengenal Allah sehingga
kita bisa menyembah Allah di atas bashirah (bukti) dan keyakinan.
Kedua Mengenal Dinul Islam; yaitu kita
beribadah kepada Allah lewat syariat Islam, dengan menjalankan setiap perintah
dan menjauhi setiap larangan.
Ketiga Mengenal Nabi Muhammad saw.; karena
beliau adalah wasithah (perantara) antara kita dan Allah. Kita tidak bisa
beribadah kepada Allah dengan baik melainkan melalui syariat beliau saw.
Tiga Pertanyaan Kubur
Pembahasan kitab Ushul Tsalatsah masuk dalam
ranah akidah Islam. Kitab ini membahas tentang tiga pertanyaan utama yang
diberikan malaikat kepada jasad di alam kubur; yaitu tentang siapa tuhanmu, apa
agamamu, dan siapa nabimu. Rasulullah SAW bersabda:
فِى الْقَبْرِ إِذَا
قِيلَ لَهُ مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
“Di dalam kubur akan ditanyakan siapa
Rabbmu, apa agamamu, dan siapa nabimu.” (HR. Tirmidzi, no. 3120. Bukhari, no.
1369 dan Muslim, no. 2871).
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw.:
إِذَا قُبِرَ
الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ
يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا
كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ : هُوَ عَبْدُ
اللَّهِ وَرَسُولُهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . فَيَقُولانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا
، ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ ، ثُمَّ
يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ، ثُمَّ يُقَالُ لَهُ : نَمْ ، فَيَقُولُ : أَرْجِعُ إِلَى
أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ ، فَيَقُولَانِ : نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لا
يُوقِظُهُ إِلا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ
مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
وَإِنْ كَانَ
مُنَافِقًا قَالَ : سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ لا أَدْرِي .
فَيَقُولَانِ : قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ ، فَيُقَالُ
لِلأَرْضِ : الْتَئِمِي عَلَيْهِ ، فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ ، فَتَخْتَلِفُ فِيهَا
أَضْلاعُهُ ، فَلا يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ
مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
“Apabila mayit atau salah seorang dari
kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah
satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata, “Apa pendapatmu tentang
orang ini (Nabi Muhammad)?” Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia,
“Hamba Allah dan Rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Keduanya berkata, “Kami telah mengetahui bahwa kamu dahulu telah mengatakan
itu.” Kemudian kuburannya diperluas 70 x 70 hasta, dan diberi penerangan, dan
dikatakan, “Tidurlah.” Dia menjawab, “Aku mau pulang ke rumah untuk memberitahu
keluargaku.” Keduanya berkata, “Tidurlah, sebagaimana tidurnya pengantin baru,
tidak ada yang dapat membangunkannya kecuali orang yang paling dicintainya,
sampai Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya tersebut.”
Apabila yang meninggal adalah orang munafik,
ia menjawab, “Aku mendengar orang mengatakan aku pun mengikutinya dan saya
tidak tahu.” Keduanya berkata, “Kami berdua sudah mengetahui bahwa kamu dahulu
mengatakan itu.” Dikatakan kepada bumi, “Himpitlah dia, maka dihimpitlah
jenazah tersebut sampai tulang rusuknya berserakan, dan ia akan selalu
merasakan azab sampai Allah bangkitkan dari tempat tidurnya tersebut.” (HR.
Tirmidzi, no. 1071)
Siapa yang mengenal tiga landasan (mengenal
Allah swt., agama, dan nabinya) lalu mengamalkan konsekuensinya, maka
(InsyaAllah) ia akan dimudahkan oleh Allah swt. untuk menjawab pertanyaan
kubur. Sebagaimana Allah swt. berfirman:
يُثَبِّتُ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي
الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُالظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat;
dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia
kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).
Semoga Allah swt. memberikan kemudakan
kepada kita dalam menjawab pertanyaan kubur.


Posting Komentar
0 Komentar