Pengertian dan Ruang Lingkup Akidah dalam Islam

Akidah merupakan persoalan penting dalam ajaran Islam. Layaknya sebuah rumah, akidah merupakan sebuah pondasi yang menentukan baik buruknya seorang Muslim. Setiap orang yang mengaku Muslim harus memiliki akidah yang benar terlebih dahulu.

Aqidah (bahasa Arab: العقيدة, translit: al-‘aqīdah‎) merupakan intisari atau pokok dalam agama Islam yang menegaskan bahwa Allah ﷻ adalah satu-satunya tuhan dan satu-satunya yang berhak disembah atau diibadahi, serta menegaskan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah utusan Allah yang harus diteladani oleh seorang muslim, serta mengetahui, meyakini, dan mengamalkan rukun Islam dan rukun Iman.

Istilah aqidah atau sering dieja akidah berasal dari kata bahasa Arab: al-‘aqdu (الْعَقْدُ) yang berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan atau menetapkan, dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang berarti mengikat dengan kuat.

Sebagian besar umat Islam tentu sudah tidak asing lagi dengan kata akidah, namun terkadang tidak semua orang memahami dengan benar apa itu akidah dan fungsinya dalam kehidupan. Secara umum, pengertian akidah adalah ikatan atau keyakinan yang kuat pada seseorang terhadap apa yang diyakininya.

Allah swt. berfirman:

شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ

Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali kepada-Nya. (QS. Asy-Syura: 13)

Terdapat beberapa definisi akidah dari para ahli, diantaranya:
Abu Bakar Jabir Al Jazairy; Akidah adalah kebenaran yang dapat diterima manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Akidah ditanamkan dalam hati dengan keyakinan yang kuat dan menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran tersebut.
Hasal Al Banna; Akidah, yaitu beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh Muslim yang mendatangkan ketenteraman jiwa dan tidak dicampuri oleh rasa ragu-ragu.
Syaikh Taqiyuddin An Nabhaniy; Akidah merupakan iman atau keyakinan yang bersifat pasti berdasarkan dalil-dalil Islam.
Mahmud Syaltouth; Akidah merupakan cara pandang seseorang tentang segala perkara yang tidak diikuti dengan keraguan apa pun.
Muhammad Husein Abdullah; Akidah merupakan pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia, kehidupan, dan semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat, syariat, dan hisab.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa akidah merupakan suatu keyakinan kuat yang tertanam dalam hati seorang Muslim dan dapat menenteramkan hati, menyelamatkan akal, dan sesuai dengan fitrah manusia. Keyakinan tersebut diucapkan melalui lisan dan dipraktikkan melalui perbuatan.

Selanjutnya, apa Saja Ruang Lingkup Akidah Islam? Ruang lingkup akidah Islam meliputi Uluhiyah, Nubuwwah, Ruhaniyyah, dan Sam’iyah. Keempat aspek tersebut didasarkan pada rukun iman dalam ajaran Islam.

1. Akidah Uluhiyah
Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atas segala macam ibadah hanya dilakukan untuk Allah ﷻ. Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah ﷻ. Seperti firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92 yang artinya: “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku.” (QS Al-Anbiya: 92).

2. Akidah Ruhaniyah
Akidah Ruhaniyah adalah keyakinan bahwa Allah ﷻ adalah satu-satunya pencipta di dunia; dan seluruh ciptaan Allah ﷻ mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dll tunduk dan patuh terhadap perintah Allah. Akidah ruhaniyah merepresentasikan rukun iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 65 yang artinya: “Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS Maryam: 65).

3. Akidah Nubuwah
Akidah Nubuwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi, rasul, serta kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka. Akidah ini menunjukkan bagian dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul Allah. Allah ﷻ berfirman yang artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al Baqarah ayat 285)

4. Akidah Sam’iyah
Akidah sam’iyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil Al-Qur'an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka. Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir dan iman kepada Qada dan Qadar. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Araf ayat 187 yang artinya: “Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al Araf:187)

Posting Komentar

0 Komentar